Oleh: satuteras | Oktober 9, 2014

Hutan Sultra

HUTA

Hutan di Indonesia mempunyai peranan baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya maupun ekologi. Namun demikian selain pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi nasional, tekanar terhadap sumberdaya hutan semakin meningkat. Hal ini terlihat dengan tingginya tingkat deforestasi.
Seperti di negara tropik lainnya, hutan di Indonesia memiliki nilal ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya bagi negara dan masyarakat setempat khususnya. Jika berbagal peranan itu tidak seimbang, yang satu lebih ditekankan daripada yang lainnya, maka keberlanjutan hutan akan semakin terancam. Hal ini terllhat dari selama 25 tahun terakhir ini, dimana eksploitasi sumberdaya dan tekanan pembangunan mempunyai pengaruh terhadap hutan.
Bagi masyarakat setempat, hutan bukan saja merupakan sumber pangan dan pendapatan, namun juga sumber pengetahuan dan budaya. Pembaglan keuntungan yang adil dari kegiatan kehutanan, baik komersial maupun konservasi/rehabilitasi adalah isu penting, mensingkronkan berbagai gagasan, pikiran, harapan dan kebutuhan masyarakat, menegakkan aturan agar tercapai keterpaduan kelompok.

Sumberdaya alam merupakan unsur lingkungan hidup yang mendukung kehidupan manusia . permasalahan pokok yang dihadapi sat ini adalah semakin menipisnya cadangan persediaan sumberdaya hutan serta semakin menurunnya kualitas lingkungan.
Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan saat ini sangat erat kaitannya dengan manusia. Faktor kebutuhan eknomi serta cara pandang terhadap sumberdaya alam serta kondisi lingkungan yang baik menjadikan ancaman bagi keberlangsungan kehidupan manusia dimasa datang. Selain itu faktor dukugan regulasi dari pemerintah turut memberi andil terhadap kerusakan yang terjadi saat ini.
Kemiskinan, sumberdaya manusia yang rendah serta kerusakan lingkungan merupakan sebuah mata rantai yang berada di masyarakat indonesia. Lemahnya daya tawar masyarakat terhadap hak peneglolaan sumberdaya alam sakala besar menjadi gambaran bahwa sumberdaya alam adalah milik negara dan untuk mengelolanya nagara berhak melakukan apa saja. Bayangan investasi dari sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan untuk mensejahterakan masyarakat kennyataannya telah banyk contoh di beberapa temapat justru menimbulkan konflik sosial karena ketidak mampuan masyarakat lokal bersaing dalam potensi sumberdaya manusia. Faktor lemahnya sumberdaya manusia serta penguasaan modal menjadi kunci dalam pengambilan peran pengelolaan SDA oleh masyarakat lokal, keterbatasan dalam informasi menambah nilai minus masyarakat sehingga pada akhirnya mereka hanya akan menjadi penonton di negri sendiri.
Penyelasaian masalah yang ada harus dititik beratkan pada kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat serta upaya melahirkan kebijakan yang adil dan aparat yang bersih ari korupsi. Masyarakat Indonesia yang agraris harusnya menjadi dasar dari gerakan, dalam artian semau aspek dalam upaya mengatasi persoalan harusnya berdasar pada karakter budaya lokal sehingga kegiatan yang dilakukan dapat mengakar hingga ditingkat bawah.
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi yang Secara geografis terletak dibagian selatan garis khatulistiwa memanjang dari utara ke selatan antara 02°45′ -06°’15” LS dan membentang dari barat ke timur antara 120°45′ – 124°45’BT. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2011 Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 2.277.020 jiwa. Di Provinsi ini,laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,84 %/tahun dengan kepadatan 60 jiwa/km2.


Tinggalkan komentar

Kategori